Senin

Bisnis Online


Ingat hukum kehidupan : semua ada harganya. Dan jika Anda mau membayar mahal, maka Anda bisa mendapatkan barang yang bagus. Harga nggak bohong, begitu kalau kata orang.

Bagaimana dengan saya sendiri, kok enak banget sehari-hari cuman kerja dari rumah tapi bisa dapat income besar? Itu kan kayak enggak kerja?

Ups jangan salah. Sekedar info, saat ini saya bisa meraih income dari bisnis online sekitar 10 juta rupiah per bulannya itu semua adalah hasil dari sebuah perjuangan yang tidak mudah.

Saya meluangkan ratusan jam untuk belajar kesana-kemari. Saya mengeluarkan ratusan dollar untuk membeli berbagai buku panduan yang berkualitas tinggi + layanan pembantu online business yang saya butuhkan. Saya bahkan ngutang pakai kartu kredit orang demi membeli layanan + buku panduan tersebut.

Saya meluangkan 3-4 jam sehari untuk berbisnis online sepulang kuliah (sisa setahun lagi). Saya bangun sebelum orang lain bangun, saya tidur setelah orang lain tidur. Apakah itu bukan sebuah perjuangan?
Bisnis online memang secara umum mudah, tapi bukan berarti bisa kita jalankan asal-asalan. Sama seperti bisnis di dunia nyata, Anda perlu meluangkan waktu dan tenaga untuk mendapatkan hasil yang baik. Hasilnya, sekali lagi, sebanding dengan kerja keras Anda.

Berdasar pengalaman saya & client-client saya di uangpanas.com, kalau Anda hanya mau meluangkan waktu 1-2 jam sehari menjalankannya, Anda bisa mendapat untung Rp 100.000 - 300.000 dalam sehari berbisnis online. Tapi kalau Anda meluangkan waktu lebih banyak lagi, misal 4-5 jam sehari untuk berbisnis online, Anda bisa mendapat Rp 500.000-1.000.000 per harinya.

Jadi, sekali lagi, semakin besar usaha Anda, semakin besar pula yang bisa Anda raih

Jadi bagi Anda yang merasa tertarik di bisnis online, bersiaplah untuk bekerja keras juga. No pain == no gain. Jangan mudah menyerah, jangan mudah merasa putus asa. Teruslah berusaha untuk maju. Jalan tidak selalu mudah, tapi untuk mendatangi tujuan Anda, selalu ada jalan.

Nikmati prosesnya, dan nikmatilah hasilnya
Poste by Haryo Prabowo

Succes in MLM program

Succes in any MLM program depens on marketing system.
Detail see as soon as web

Avon Global for Women


Avon Global Ambassador, Reese Witherspoon, will travel to Sao Paulo, Brazil to celebrate the success of the company’s first-ever global fundraising product, the Women’s Empowerment Bracelet, which has sold 1.5 million since launching in March,Reese will be joined by female luminaries, Nilceia Freire, Brazil’s Federal Secretary for Women Policies, Ana Falu, UNIFEM Regional Director for the Southern Cone, and bio-chemist and domestic violence survivor, Maria da Penha.The Avon Women’s Empowerment Bracelet was created to raise awareness about the need to speak out against the violence that affects women globally. In support of this mission, proceeds from the Women’s Empowerment Bracelet will go to the Avon Empowerment Fund, which will contribute to the UNIFEM-managed UN Trust Fund to End Violence against Women. The first $500,000 from bracelet sales have been matched in 2008 by the Avon Foundation for a total donation of $1 million for new grants by the UN Trust Fund, representing the single-largest one-year corporate contribution to-date. Additional funds raised will support local domestic violence programs in each country Avon is located.

Minggu

MLM Means............

Multi-level marketing (MLM), also known as Network Marketing is a business distribution model that allows a parent multi-level marketing company to market their products directly to consumers by means of relationship referral and direct selling.

Independent, unsalaried salespeople of multi-level marketing referred to as distributors (associates, independent business owners, franchise owners, sales consultants, consultants, independent agents, etc.), represent the parent company and are rewarded a commission relative to the volume of product sold through each of their independent businesses (organizations). Independent distributors develop their organization by either building an active customer base, who buy direct from the parent company and / or by recruiting a downline of independent distributors who also build a customer base, expanding the overall organization. Additionally, distributors can also earn a profit by retailing products which they purchased from the parent company at wholesale price.

Distributors earn a commission based on the sales efforts of their organization, which includes their independent sale efforts as well as the leveraged sales efforts of their downline. This arrangement is similar to franchise arrangements where royalties are paid from the sales of individual franchise operations to the franchisor as well as to an area or region manager. Commissions are paid to multi-level marketing distributors according to the company’s compensation plan. There can be multiple levels of people receiving royalties from one person's sales.

From Wikipedia

Info pasti arti MLM .....

Seringkali ditemukan kerancuan antara MLM dengan money game. MLM pada hakikatnya adalah sistem distribusi barang. Banyaknya bonus didapat dari omzet penjualan yang didistribusikan melalui jaringannya. Hal ini sangat berbeda dengan money game. Bonus seringkali didapat dari perekrutan, bukan omzet penjualan.

Sistem money game ini cenderung menggunakan skema piramid, dan orang yang belakangan bergabung akan kesulitan mengembangkan bisnisnya. Dalam MLM, walaupun dimungkinkan telah memiliki downline banyak, tetapi tanpa omzet tentu saja bonus tidak akan diperoleh.

Informasi tentang jenis MLM yang benar dapat mengacu pada PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :13/M-DAG/PER/3/2006 tentang KETENTUAN DAN TATA CARA PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PENJUALAN LANGSUNG, dengan memuat larangan tegas di bab VII.

Masalah di dalam MLM sering terjadi bila sistem komisi menjurus kepada money game. Uang keanggotaan downline secara virtual telah dibagikan menjadi komisi untuk upline. Sementara harga barang menjadi terlalu mahal untuk menutupi pembayaran komisi kepada upline. Dalam jangka panjang, hal ini membuat komisi menjadi tidak seimbang, di mana komisi telah melebihi harga barang dikurangi harga produksi.

Hal ini membuat membuat konsumen di tingkatan tertinggi mendapatkan harga termurah atau bahkan mendapatkan keuntungan bila mengetahui cara mengolah jaringannya, sedangkan konsumen yang baru bergabung mendapatkan kerugian secara tidak langsung karena mendapatkan harga termahal tanpa mendapatkan komisi atau komisi yang didapatkan tidak sesuai dengan usaha yang telah dilakukan. Sehingga akhirnya anggota baru tersebut terangsang untuk mencari konsumen baru agar mendapat komisi yang bisa menutupi kerugian virtual yang dialaminya.

Pelanggaran bisa pula terjadi bila perusahaan penyedia sistem MLM menjanjikan janji muluk yang tidak mungkin bisa dicapai konsumen. Misalnya jika konsumen bisa mendapatkan 10 jenjang jaringan yang setiap jenjangnya harus penuh berisi 10 anggota akan mendapatkan uang Rp 10 Miliar. Sepintas hal ini terlihat menggiurkan dan mudah, tetapi jika konsumen menggunakan akal sehatnya, ia sebenarnya harus merekrut 10 pangkat 10 = 100 juta anggota baru (hampir separuh penduduk Indonesia).

Dewasa ini, telah berkembang sistem "viral marketing" yang merupakan salah satu "sub species" MLM, yang membedakan adalah:

1. TIDAK ADA bonus untuk rekrutmen ( karena biaya bergabung adalah GRATIS 2. Produk yang dipasarkan merupakan produk "fast moving" , mis. pulsa,dsb.

3. Bonus hanya diperoleh dengan adanya "repeat order"

4. Harga produk lebih murah / hampir sama dengan harga pasar konvensional. 5. Komisi/Bonus per transaksi yang diperoleh relatif kecil.

6. Bonus akan signifikan pada jaringan yang besar.

Dengan semua keunggulan dan kelemahannya, Viral Marketing dipercaya dapat membuat kompetisi di pasar konvensional semakin menarik, karena pada dasarnya keunggulan MLM adalah captive market yang sangat brilian, ditambah dengan konsep marketing konvensional yang bertumpu pada harga dan produk.

Arti Umum MLM

Multi-level marketing adalah sistem penjualan dengan memanfaatkan konsumen langsung sebagai tenaga penyalur. Harga barang yang ditawarkan di tingkat konsumsi adalah harga produksi ditambah komisi yang menjadi hak konsumen karena secara tidak langsung telah membantu kelancaran distribus


Upline biasanya merupakan anggota yang telah terlebih dahulu mendapatkan keanggotaan, sementara downline adalah anggota terbaru dari MLM yang masuk atas afiliasi dan anjuran seorang upline. Namun untuk beberapa sistem MLM tertentu, jenjang keanggotaan ini bisa berubah (tentunya dengan syarat pembayaran atau pembelian tertentu pula).

Komisi yang diberikan di dalam MLM (Multi Level Marketing) dihitung berdasarkan jasa distribusi yang otomatis terjadi jika downline melakukan pembelian barang. Upline akan mendapatkan pula bagian komisi tertentu sebagai akibat dari pembelian downline.